aneh ketika kita bertatapan dengan sebuah pertanyaan yang amat rumit untuk diri sendiri, pernahkah anda mengalaminya? maksudku, anda memiliki sebuah kalimat pertanyaan yang amat anda benci? karena itulah yang terjadi kepada saya, tidak penting bagaimana orang menilai saya dengan argumen sampah, toh semuanya sama saja pada intinya, kita akan mati.
pertanyaan itu adalah pertanyaan terpenting dalam hidup saya, tapi tak pernah bisa terjawab karena masalah pengetahuan saya yang masih dalam proses pencerahan, aneh bertanya pada diri sendiri adalah konsep psikologi ruangan, bodoh saya menganggap diri saya sendiri adalah ruangan, pffttt tertawa ?
teman adalah satu satunya alat yang kugunakan untuk menyerap ilmu, alat ? iya, mereka adalah alat dari kelaparanku terhadap ilmu,dan juga sebagai tempat beradu akting.
ber-akting apa maksudnya ? hmmm... coba perhatikan mereka semua bersimpati kepada individu yang lain karena mereka menyebut dirinya teman, tapi coba anda menyelidik lebih jauh teman itu bukan jaminan akan pengkhianatan,harta,dan cinta.
teman, saya tidak mengerti siapa yang menciptakan kata itu, setiap kali melihat orang lain berkata bahwa sosok itu adalah teman baiknya, mereka selalu memasang wajah simpati, tertawa kala sosok lain tertawa, dan pura pura menangis diatas penderitaan sosok yang menderita, kita semua ber-akting di dunia yang kecil ini .
mereka memandangiku dengan tatapan menyedihkan dan membuat hatiku semakin muak, MENGGELIKAN ketika melihat wajah mereka tertawa karena mereka berada dalam situasi konsep, hmmppfftt tertawa dalam hati adalah jawaban tepat untuk menggambarkan perasa menggelikan itu.
saya adalah sosok yang paling bodoh dalam pertemanan, lihatlah saya melawak hanya untuk membuat mereka tertawa riang dengan perut penuh makanan sampah yang mereka cerna seharian penuh, saya membodohi diri sendiri hanya untuk tetap bersama mereka, hanya untuk dianggap sebagai teman, tidak ada hadiah, apresiasi bahkan kebanggaan.
mereka selalu memerdekakan ke-barat-annya dihadapanku, sehingga saya mulai terlingkar dalam sangkar modernisasi violence, mau bagaimana lagi saya harus mengikuti permainan mereka dan berkudeta, hanya untuk bisa terpandang dan diperhatikan sebagai teman, itulah jawabannya.
lingkungan sekitarku adalah tempat satu satunya saya bisa merasakan kesungguhan persaudaraan,dan saya tau bisa saja persaudaraan itu hancur karena pengkhianatan, tapi semua itu sudah biasa, lingkungan ini adalah lingkaran persaudaraan mereka terhadapku, tidak peduli kami semua makan makanan yang membuat keracunan, tidur di tempat sempit dan pengap, terjaga seharian penuh hanya untuk tertawa bersama dan bergembira secara singkat, that's feels like more than sex .
kami bersaudara beda ras, agama dan tingkat sosial, apa yang kurang dari perbedaan itu? kepercayaan satu sama lain ? hahahhhaa FOOLS.
yang jelas kita semua sudah tau kekurangan masing masing, kami bodoh tapi kami adalah type yang saling mencaci maki sesama saudara,tapi itu adalah jujur sejujurnya manusia, kami saling mencaci dan mengumbar kekurangan,biarkanlah orang luar bergossip sampah tentang kami, yang jelas kami bersaudara.
dan semua itu memang doktrin untuk diri saya sendiri,dan tau bisa saja persaudaraan itu pecah hanya karena masalah kecil yang tak terduga,hmm.. itulah proses.
fajar sahrul thursday april 12 2012.
0 komentar:
Posting Komentar